Iz
Sehingga ke saat ini isu penindasan ke atas etnik muslim Uighur di China khususnya wilayah Xinjiang masih lagi berlaku, meskipun ‘kegiatan kejam’ mereka itu sudah tersebar di seluruh pelusuk dunia.
Namun hingga hari ini China menafikan apa yang berlaku di Xinjiang, sebaliknya mengatakan ianya ‘berita palsu’ kerana apa yang berlaku di Xinjiang adalah usaha China untuk memberikan ‘pendidikan semula’ dan ‘latihan vokasional’ kepada penduduk miskin di sana.
Disebabkan kedegilan China untuk menghentikan penindasan tersebut, Ulama Uighur berasa sudah tiba masanya mereka menyeru dan meminta ‘pertolongan’ daripada pemimpin islam dunia terutamanya yang telah menghadiri Sidang Kemuncak Kuala Lumpur 2019.
Antara yang hadir seperti Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani; Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Iran Hassan Rouhani.
Sejak video ini dimuatnaik di youtube pada 20 Disember, ia telah ditonton lebih setengah juta orang.
Jelas Persatuan Ulama Uighur ini merayu penglibatan pemimpin islam dunia dalam isu yang terjadi di Xinjiang.
“Persatuan Ulama Turkistan Timur mewakili rakyat Turkistan Timur menyampaikan salam kehormatan kepada para petinggi negara yang berkumpul di Kuala Lumpur.
Bertepatan dengan pertemuan kalian yang diberkahi di Kuala Lumpur, kami menyeru kepada kalian untuk mengambil sikap jelas dan tegas terhadap apa yang terjadi kepada rakyat Turkistan Timur tanpa basa-basi.
Kerana kalian para penolong orang-orang yang terzalimi disetiap tempat dan kalian mengambil sikap menentang terhadap kezaliman dan penindasan,
Sudah saatnya bersikap tegas dan jelas terhadap China dan tindakan kriminal yang dilakukan China terhadap kaum muslimin di Turkistan Timur.
Sebagaimana yang kalian ketahui, China telah melakukan kejahatan yang peling keji di abad ini yang berupa penodaan terhadap harga diri, memenjarakan jutaan orang, memisahkan secara paksa anak dan ibu, mengusir ribuan jiwa, membakar mushaf-mushaf, menghancurkan masjid-masjid, memutuskan hubungan antara Turkistan Timur dengan pihak luar.”
Kami menyeru kalian untuk memberi tekanan terhadap China agar menutup kem-kem konsentrasi, membebaskan mereka yang ditangkap dan memberikan rakyat Turkistan Timur hak asasi mereka.”
Rata-rata netizen menyokong usaha Ulama Uighur ini selain menuntut agar pemimpin islam dunia untuk sama-sama bersikap lantang terhadap kebiadaban China ke atas etnik muslim Uighur.
