Sebaik sahaja Sukan Asia di Jakarta melabuhkan tirainya hampir sebulan lepas, kini muncul pula Sukan Asia Paralimpik yang baru bermula semalam juga diadakan di ibu kota Indonesia, Jakarta.
Tak sampai seminggu pun berlangsung, acara sukan ni dah terpalit dengan kontroversi lepas seorang atlet OKU judo yang cacat penglihatan telah disqualified oleh pengadil atas sebab yang mengejutkan.
Menurut Tempo, Miftahul Jannah dari Indonesia tidak boleh bertanding di Asian Para Games 2018 sebab dia tolak untuk cabut tudung dan masuk ke gelanggang. Pada ketika itu, Miftahul bakal bertemu dengan lawannya, Oyun Gantulga dari Mongolia. Aduhai kesian…
Tak kecewa kena ‘disqualified’
Miftahul yang baru berusia 21 tahun ini jugak mengaku tak kecewa dengan keputusannya. Dia lebih utamakan ajaran agama yang perintahkan wanita memakai hijab di hadapan orang ramai, lapor Liputan6.
Lebih banyak lega. Saya juga bangga karena sudah bisa melawan diri sendiri, melawan ego sendiri.
“Saya punya prinsip tak mau dipandang terbaik di mata dunia, tapi di mata Allah,” kata Miftahul.
Bukan saja-saja halang, takut tercekik leher
Pun begitu, menurut pengurus kontijen Indonesia, ada sebab kenapa peraturan antarabangsa judo tak benarkan atletnya pakai tudung ketika bertanding kerana teknik ‘kunci’ dalam pertandingan ni boleh sebabkan lawan mencekik leher atlet dan bahayakan keselamatan atlet terbabit.
“Ada aturan baru tidak diperbolehkan menggunakan hijab. Alasanya takut ketika main bawah, hijabnya menutupi mata sehingga bahaya. Hijab juga bisa dimanfaatkan lawan untuk menarik yang membuat bisa tercekik leher,” katanya.
Netizen kagum dengan keteguhan iman Miftahul
Rata-rata netizen tak kira dari Indonesia mahupun Malaysia memberi komen-komen positif terhadap Miftahul dan keputusan beraninya itu.
Semoga terus sukses Miftahul! Tak dapat masuk sukan ini, maybe join sukan yang lain?
Baca: Bapa Atlet Termuda Negara Terpaksa Guna Duit Sendiri Pergi Asian Games?